Sabtu, 18 Februari 2012

Beautiful in White - Shane Filan

This song is totally make me falling love...plus Shane's voice...
Definetely agree.. Every girl deserves this song...once in lifetime...
Enjoy it!


Come back!

parah juga saya.. ga jenguk blog berbulan2..
post-an terhenti di cerita jogja..jadi kangen jogja...
tiap kangen Jogja slalu muter lagu ini untuk mengobati rindu...


Lawas tapi berkelas! :D
Jogja day 2. Pagi.

Markicardegbupan.
Mari kita cari gudeg buat sarapan.
Di Jogja dan sekitarnya yang namanya gudeg ini memang untuk sajian khas untuk sarapan.
Maka jalanlah kami di sepanjang jalan Malioboro, mencari sepiring gudeg (ada tempat gudeg yang tenar, namanya Gudeg Kendil Yu Djum, di daerah Kaliurang, karena faktor waktu & lokasi, jadi cari gudegnya yang deket aja deh).

Ini adalah yang kami cari:
Gudeg, biasanya ditaruh di kendil.




Ini penampakan gudeg siap santap.
(bukan gudeg yang kami makan; hanya ilustrasi; gudeg kami tidak sempat difoto; #kelaparan)


Kenyang ber-gudeg ria (sebenernya saya gak ikut bergudeg ria, lagi rabu abuan), perjalanan dilanjutkan ke Prambanan & Ratu Boko.


Rute perjalanan ke Prambanan & Ratu Boko : naik transjogja ke halte Bandara Adi Sucipto, kemudian lanjut delman/jalan kaki ke Prambanan.
Di perjalanan menuju halte malioboro, kami bertemu ini...


Jalan Malioboro diblokir.
Mahasiswa Jogja demo, tapi tetap tertib. Jadi kami yang papasan dengan mereka tenang-tenang aja, malah sempet foto-fotoin mereka..







Tiba di halte transjogja. Haltenya lebih 'imut' daripada halte sodaranya transjakarta.

Bus TransJogja yang menuju Prambanan dari Malioboro adalah jalur 1 A.
Lebih lengkap mengenai rute Transjogja bisa dilihat di sini.



Suasana di dalam bus transjogja.









Calon model iklan transjogja.







Setelah perjalanan 45 menit, akhirnya tiba di Halte Bandara Adi Sucipto. Di sini kita udah dinanti tukang delman-tukang delman yang menawarkan jasa ke Prambanan. Sepakat 15rb sebagai ongkos, kami pun naik delman.. #np: Naik Delman diiringi semerbak bau kuda
Sampai di gerbang masuk Prambanan, kami melihat rombongan bule-bule dengan muka merah kepanasan bersiap naik delman. naik delman. bule naik delman. | *bangga* |
Delman itu khas Indonesia kan?
Jadi kalau di luar negeri hanya keluarga kerajaan yang bisa naik kereta kuda (macam Prince William & Kate), di Jogja rakyat jelata seperti kami pun bisa naik kereta kuda.. :p

Masuk ke area komplek Prambanan, langsung menuju loket untuk membeli tiket paket Prambanan & Ratu Boko.
Tiket masuk 30ribu rupiah/orang. Prambanan-Ratu Boko (diantar naik shuttle)

Kami memutuskan untuk ke Ratu Boko dulu. Perjalanan kira-kira 15menit. Kiri kanan kulihat sawah. Adem sekali, seadem lihat muka Dude. Ratu Boko ini letaknya di perbukitan, di dataran tinggi yang lebih tinggi dari kota Jogja.
Sampai di komplek Ratu Boko yang pertama dilihat adalah bangunan semacam bungalow, yang dipergunakan sebagai ruang tunggu, restoran, dan tempat melihat pemandangan kota Jogja (Prambanan kelihatan dari sini, dan dengan kesotoyan saya seperti melihat Borobudur dan Merapi juga dari sini).
Lanjut masuk ke Ratu Boko...

Ratu Boko atau Ratu Baka adalah sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan (bukan candi atau bangunan dengan sifat religius). Kalau zaman sekarang mungkin semacam komplek mewah gitu, karena adanya pintu gerbang yang besar, dengan dilengkapi tempat pertunjukkan, tempat pemandiannya, dll. 

Gerbang depan Ratu Boko ini sering dipakai tempat syuting iklan. Jadi tempat foto pre-wedding juga bagus. Tapi kami menemukan fungsi lainnya..yaitu sebagai tempat foto kalender...lengkap dengan background domba...tinggal ditambah tulisan nama bulan sama tanggal-tanggalnya.
Iri. Padahal saya yang ingin foto sama domba..tapi si domba kabur tiap disamperin

Walaupun yang dilihat hanya tumpukan-tumpukan batu sisa-sisa bangunannya, tapi saya senang dan kagum dengan tata letak dan bangunannya. d^.^b

Kalau mau ke sana, datangnya pas sunset pasti lebih keren, kayak ini nih..


Setelah puas foto-foto di Prambanan dan karena cuaca juga mulai mendung-mendung galau kami menyudahi kunjungan di Prambanan. Jalan lah kami keluar dari kompleks Prambanan. Begitu keluar pintu gerbangnya, eh hujannya dateng  keroyokan..pinter..  Sambil jalan, sambil cari-cari tempat berteduh..sambil cari-cari becak..untuk ke halte transjogja di Adi Sucipto. Tadinya kami sotoy mau jalan kaki ke dari prambanan ke halte transjogja, tapi yang bertahan dengan kesotoyan cuma saya dan chermi, yang lain naik becak setelah jalan kaki lebih dari separuh perjalanan.. Eh sampe di halte kita ngakak.. ternyata jarak dari tempat naik becak ke haltenya deket banget.. wkwkwk.. (untung saya sotoy..)
Sampe di halte malioboro kami langsung cari tempat makan dan berlabuh di warung soto yang nyempil di pinggir gang tapi rame.. kayaknya sih sotonya enak.. (saya gak makan—silakan tanya pada yang makan..)
Setelah tnaga terisi kami ke pasar Beringharjo..cari oleh-oleh… Di sini lah kami mempraktikkan ilmu ekonomi yang kami dapat di kampus à ilmu tawar menawar. Nawarnya kadang manusiawi, kadang afgan (sadis).. ya namanya kantong mahasiswa..harus dengan pengorbanan kecil dapat barang bagus..hehehe…
Macem-macem yang dijual di sini…kebanyakan batik..baju batik, clana batik, tas batik, sandal batik..macem-macem lah..silakan kunjungi sendiri.. 

Malamnya kami makan di alun-alun keraton, diantar temannya Chermi. Tempat makan di alun-alun ramai..ada macem-macem makanan yang dijual di sini, ada angkringan, bebek goreng, . Pilihan saya jatuh pada bakmi jawa. Ini pertama kalinya makan bakmi jawa..dan langsung doyan.. nyamnyam banget.. terima kasih kepada penemu bakmi jawa… dingin..makan bakmi jawa yang berkuah..dengan suasana jogja yang homey.. mantep! Bikin  kangen..bikin laper...