Kamis, 15 November 2012

Impossibe is Nothing!!!


True story.
My tagline.
Could be yours too

Kamis, 08 November 2012

9 Novembre 2012

Buon Compleanno
Alessandro Del Piero!
Il Grande Capitano!
Ce Solo Un Capitano!

auguri Ale!
9 Novembre 2012...
38 years old today..
19 years with and for Juventus FC and Juventini..half of his life..

Always proud of you, Capitano..
Grazie mille..

Sabtu, 03 November 2012

Merah Putih di Kandang Setan Merah

Dengan bangga, saya ingin menunjukkan salah satu prestasi saya di dunia suporter sepakbola...
Apakah itu??
.....
....
...
..
..
..
.
.
.

Taraaaa!

Merah Putih di depan Trinity United
Hasil minta tolong foto sama steward-nya MU nih..

Berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di Stadion Setan Merah Manchester United!! :)

Ritual foto seperti di atas biasanya dilakukan di atas puncak gunung yang telah berhasil didaki.
Kami memang berhasil mendaki, mendaki rintangan-rintangan...untuk mengunjungi puncak "Theater of Dream". Hehehe...
Bendera Merah Putih saya bawa sendiri dari rumah, khusus untuk pose di Old Trafford.

Memang Manchester United bukan klub sepakbola favorit saya, tapi tetap saja merupakan kebanggaan mengibarkan bendera negara di stadion salah satu klub terbesar di dunia ini.
Semoga secepatnya bisa mengibarkan Merah Putih di Juventus Stadium juga! Amin..

Apakah saya dan Chermi adalah yang pertama mengibarkan Merah Putih di depan Old Trafford?
Mungkin.
Hahaha..
Dan mungkin juga saya adalah orang pertama yang memakai baju timnas Indonesia untuk menonton MU di Old Trafford. :p


kompak merah-merah sama David Beckham ;)



Selasa, 23 Oktober 2012

The Eye of London



London Eye.

Apa yang akan kamu lakukan jika berkunjung ke London dan berhadapan dengan roda pengamatan terbesar di dunia ini? Apakah kamu akan melihat London Eye dari kota London atau melihat kota London dari London Eye? Atau dua-duanya? Silakan memilih. Karena apa pun jawabannya, kota London dan "mata besar"-nya akan membuat kamu terkesan.

Sabtu, 20 Oktober 2012

call me Epie Juve. JUVE


Salam olahraga!! Hehe..

Mumpung masih hangat aroma unbe47en Juventus yang tadi subuh berhasil mengalahkan Napoli (baca: tim tarkam FC) 2-0, saya mau berbagi sedikit cerita mengenai asal usul kecintaan saya pada sepakbola dan Juventus F.C. 
Silakan disimak..

Saya suka sepakbola sejak tahun 1998 (saya kelas 4 SD). Waktu itu sedang ramai Piala Dunia Perancis 1998, di mana Zidane menjadi bintangnya. 

  


Awalnya hanya iseng-iseng menemani ayah dan saudara-saudara saya menonton, tapi malah jadi kecanduan. Yup. Melihat permainan tim Perancis pada umumnya, dan Zidane pada khususnya, saya langsung "love at first sight" #ciyee. 
Aksi Zidane lah yang membuat saya mulai menyukai sepakbola. Bahkan saya pernah menjadikan profil Zidane ini sebagai tugas makalah sekolah tentang sosok teladan :) 
(Ibu guru-nya mungkin geleng-geleng baca makalah saya)

Saat mengenal Zidane itulah saya juga berkenalan dengan Juventus, klub yang waktu itu menaungi Zidane. 
And I really thank to Zidane for this!
Jadi, bisa dibilang saya jadi Juventini sejak 1998 juga. Pertama kali menonton Juve lewat siaran liga Serie-A era RCTI (lupa pertandingan apa). Mulailah saya "akrab" dengan Lippi, Peruzzi, Montero, Ferrara, Pessotto, Conte, Davids, duo Inzaghi & Del Piero, dan kawan-kawan. 

Kalau ditanya alasan mengapa suka Juve, saya malah bingung jawabnya. 
I love Juve without any reason, just love. Love needs no reason, right? Hehehe.. 
Awalnya memang tertarik dengan Juventus karena Zidane, tapi makin lama saya makin mengenal Juve, saya merasa ada alasan yang lebih, yang sulit dijelaskan, yang membuat saya menjadi Juventini. Selain dari sisi taktik dan permainan di lapangan, saya dibuat terpesona dengan sejarahnya, grinta-nya, dan kepribadian pemain-pemainnya, semuanya tentang Juve. Terbukti, ketika Zidane pergi dari Juve (2001), hati saya tetap di Juve. Moment ini sekaligus pembuktian kata-kata Zidane, 

“Mencintai Juventus itu sulit, tapi sekali Anda mengenal Juventus anda akan menjadi Juventino selamanya.” 

Ah, Zidane ini tau aja deh.. ;P

Dan hidup saya sebagai epiejuve terus berlanjut sampai sekarang. #mendramatisasi

Nah, kalau berbicara tentang pemain favorit di Juventus, di antara 50 legenda Juve ditambah mantan pemain dan pemain-pemain Juve yang lainnya yang saya sukai, 3 besar pemain Juve favorit saya adalah...jreng jreng... *efek drum band*....


Ce Solo Un Capitano.. 
Alessandro Del Piero

Del Piero, kapten Juve selamanya untuk saya. 
Skill, semangat, kepemimpinan, ketulusan, kerendahan hati, jiwa sosial,  teladan di dalam & luar lapangan, kecintaan pada sepakbola dan keluarga, kesetiaan dan penghargaannya untuk Juventus dan Juventini, dan yang akhir-akhir ini baru saya sadari, saya suka tulisan-tulisan Del Piero di website pribadinya. Menurut saya dia berbakat menulis, entah mengapa tiap membaca tulisannya saya merasa terharu..kecuali saat surat perpisahan yang dia tulis, bukan terharu lagi, tapi banjir air mata. :'((((



The Czech Cannon
Pavel Nedved

Nedved, saya kagum dengan semangat grinta-nya, tendangan geledeknya, umpan-umpannya, family-man, rambutnya, staminanya (ingat cerita perjuangannya sebelum ikut dalam pesta perayaan Scudetto ke-30 Juve?), dan tentu kesetiaan pada La Vecchia Signora.

dan..

The Magician
Zinedine Zidane

Zidane, merupakan gabungan dari bakat alam, kerja keras, kejeniusan, dan keberuntungan, plus tambahan kepribadian yang bersahaja. Complete! Sukses di klub, tim nasional, ditambah dengan berbagai penghargaan pemain terbaik (Messi dan Ronaldo masih kalah jauh)
Hebatnya lagi, Zidane menjadi legenda di 2 klub besar berbeda, Juventus dan Real Madrid . Pemain yang membuat saya menyukai sepakbola dan Juventus. 

Beruntungnya saya bisa melihat mereka beraksi, apalagi di masa kejayaan mereka.



ps: 
Kalau tahun depan Juve belum datang juga ke Indonesia, mungkin sudah saatnya saya yang ke Turin.
Harusnya tahun ini saya ke Turin tapi sayangnya visa direject.. *sigh*
Jadinya mimpi tertunda..tapi saya yakin suatu saat saya akan ke Turin! AMINNNN..

Sabtu, 22 September 2012

Sebuah Tugas. Sebuah Mimpi. Sebuah Cerita.

"Jangan pernah meremehkan mimpi sekecil apa pun. Sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar." 
- A. Faudi -

2007..
Semester 1 kuliah.
Mata kuliah English 1.
Dosen Pak Rully Mangunsong.
Waktu itu kami mendapat tugas untuk melakukan presentasi dalam bahasa Inggris.
Bisikan "Sang Pemimpi" mendorong kami membuat presentasi mengenai liburan ke United Kingdom, Negeri-nya Pangeran William. Salah satu mimpi kami memang mengunjungi Inggris, silaturahmi ke Big Ben, Buckingham Palace, Westminster Abbey dan teman-temannya, serta yang terpenting buat Chermi, yang ngefans sama MU..menginjakkan kaki di Old Trafford, markas MU.
Alasan ngeles-nya biar semangat pas presentasi..siapa sih yang ga semangat menceritakan mimpinya? Hehehe..
Maka seperti inilah penampakan slide presentasi kami....

cover-nya..
Dan beberapa isinya...


Slide lengkap ada di sini


2012.
1 tahun setelah lulus kuliah..
4.5 tahun setelah kami mempresentasikan mimpi kami di depan kelas English 1..
Tuhan mengizinkan kami mewujudkan mimpi kami.
We went to United Kingdom! B-)
Dan berhasil mengunjungi sebagian besar tempat yang kami sebutkan di slide.
ceritanya mau bawa pulang Big Ben..mau dijadiin weker

suwon ke Kanjeng Ratu..

Wembley Stadium setelah match Inggris-Ukraina

Kekuatan mimpi, boi...
Tuhan sungguh memeluk tiap mimpi yang kau bisikan, kawan...
Tugas presentasi ini sekarang telah kami presentasikan dalam mozaik hidup kami..

Terima kasih Pak Rully sudah memberi kami tugas presentasi itu.. :)

Bukan tugas kuliah biasa. Tugas mengenai mimpi.
Mimpi yang telah terwujud, dan menjadi cerita untuk disebarkan.
Sebuah tugas. Sebuah mimpi. Sebuah cerita.
Eh, kayaknya yang benar:
Sebuah tugas. Sebuah mimpi. Banyak cerita.

Cerita-cerita selama perjalanan akan ada di post-post selanjutnya..
Coming soon!

Jadi makin semangat mengejar mimpi lainnya! Hehehe..

Sabtu, 18 Februari 2012

Beautiful in White - Shane Filan

This song is totally make me falling love...plus Shane's voice...
Definetely agree.. Every girl deserves this song...once in lifetime...
Enjoy it!


Come back!

parah juga saya.. ga jenguk blog berbulan2..
post-an terhenti di cerita jogja..jadi kangen jogja...
tiap kangen Jogja slalu muter lagu ini untuk mengobati rindu...


Lawas tapi berkelas! :D
Jogja day 2. Pagi.

Markicardegbupan.
Mari kita cari gudeg buat sarapan.
Di Jogja dan sekitarnya yang namanya gudeg ini memang untuk sajian khas untuk sarapan.
Maka jalanlah kami di sepanjang jalan Malioboro, mencari sepiring gudeg (ada tempat gudeg yang tenar, namanya Gudeg Kendil Yu Djum, di daerah Kaliurang, karena faktor waktu & lokasi, jadi cari gudegnya yang deket aja deh).

Ini adalah yang kami cari:
Gudeg, biasanya ditaruh di kendil.




Ini penampakan gudeg siap santap.
(bukan gudeg yang kami makan; hanya ilustrasi; gudeg kami tidak sempat difoto; #kelaparan)


Kenyang ber-gudeg ria (sebenernya saya gak ikut bergudeg ria, lagi rabu abuan), perjalanan dilanjutkan ke Prambanan & Ratu Boko.


Rute perjalanan ke Prambanan & Ratu Boko : naik transjogja ke halte Bandara Adi Sucipto, kemudian lanjut delman/jalan kaki ke Prambanan.
Di perjalanan menuju halte malioboro, kami bertemu ini...


Jalan Malioboro diblokir.
Mahasiswa Jogja demo, tapi tetap tertib. Jadi kami yang papasan dengan mereka tenang-tenang aja, malah sempet foto-fotoin mereka..







Tiba di halte transjogja. Haltenya lebih 'imut' daripada halte sodaranya transjakarta.

Bus TransJogja yang menuju Prambanan dari Malioboro adalah jalur 1 A.
Lebih lengkap mengenai rute Transjogja bisa dilihat di sini.



Suasana di dalam bus transjogja.









Calon model iklan transjogja.







Setelah perjalanan 45 menit, akhirnya tiba di Halte Bandara Adi Sucipto. Di sini kita udah dinanti tukang delman-tukang delman yang menawarkan jasa ke Prambanan. Sepakat 15rb sebagai ongkos, kami pun naik delman.. #np: Naik Delman diiringi semerbak bau kuda
Sampai di gerbang masuk Prambanan, kami melihat rombongan bule-bule dengan muka merah kepanasan bersiap naik delman. naik delman. bule naik delman. | *bangga* |
Delman itu khas Indonesia kan?
Jadi kalau di luar negeri hanya keluarga kerajaan yang bisa naik kereta kuda (macam Prince William & Kate), di Jogja rakyat jelata seperti kami pun bisa naik kereta kuda.. :p

Masuk ke area komplek Prambanan, langsung menuju loket untuk membeli tiket paket Prambanan & Ratu Boko.
Tiket masuk 30ribu rupiah/orang. Prambanan-Ratu Boko (diantar naik shuttle)

Kami memutuskan untuk ke Ratu Boko dulu. Perjalanan kira-kira 15menit. Kiri kanan kulihat sawah. Adem sekali, seadem lihat muka Dude. Ratu Boko ini letaknya di perbukitan, di dataran tinggi yang lebih tinggi dari kota Jogja.
Sampai di komplek Ratu Boko yang pertama dilihat adalah bangunan semacam bungalow, yang dipergunakan sebagai ruang tunggu, restoran, dan tempat melihat pemandangan kota Jogja (Prambanan kelihatan dari sini, dan dengan kesotoyan saya seperti melihat Borobudur dan Merapi juga dari sini).
Lanjut masuk ke Ratu Boko...

Ratu Boko atau Ratu Baka adalah sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan (bukan candi atau bangunan dengan sifat religius). Kalau zaman sekarang mungkin semacam komplek mewah gitu, karena adanya pintu gerbang yang besar, dengan dilengkapi tempat pertunjukkan, tempat pemandiannya, dll. 

Gerbang depan Ratu Boko ini sering dipakai tempat syuting iklan. Jadi tempat foto pre-wedding juga bagus. Tapi kami menemukan fungsi lainnya..yaitu sebagai tempat foto kalender...lengkap dengan background domba...tinggal ditambah tulisan nama bulan sama tanggal-tanggalnya.
Iri. Padahal saya yang ingin foto sama domba..tapi si domba kabur tiap disamperin

Walaupun yang dilihat hanya tumpukan-tumpukan batu sisa-sisa bangunannya, tapi saya senang dan kagum dengan tata letak dan bangunannya. d^.^b

Kalau mau ke sana, datangnya pas sunset pasti lebih keren, kayak ini nih..


Setelah puas foto-foto di Prambanan dan karena cuaca juga mulai mendung-mendung galau kami menyudahi kunjungan di Prambanan. Jalan lah kami keluar dari kompleks Prambanan. Begitu keluar pintu gerbangnya, eh hujannya dateng  keroyokan..pinter..  Sambil jalan, sambil cari-cari tempat berteduh..sambil cari-cari becak..untuk ke halte transjogja di Adi Sucipto. Tadinya kami sotoy mau jalan kaki ke dari prambanan ke halte transjogja, tapi yang bertahan dengan kesotoyan cuma saya dan chermi, yang lain naik becak setelah jalan kaki lebih dari separuh perjalanan.. Eh sampe di halte kita ngakak.. ternyata jarak dari tempat naik becak ke haltenya deket banget.. wkwkwk.. (untung saya sotoy..)
Sampe di halte malioboro kami langsung cari tempat makan dan berlabuh di warung soto yang nyempil di pinggir gang tapi rame.. kayaknya sih sotonya enak.. (saya gak makan—silakan tanya pada yang makan..)
Setelah tnaga terisi kami ke pasar Beringharjo..cari oleh-oleh… Di sini lah kami mempraktikkan ilmu ekonomi yang kami dapat di kampus à ilmu tawar menawar. Nawarnya kadang manusiawi, kadang afgan (sadis).. ya namanya kantong mahasiswa..harus dengan pengorbanan kecil dapat barang bagus..hehehe…
Macem-macem yang dijual di sini…kebanyakan batik..baju batik, clana batik, tas batik, sandal batik..macem-macem lah..silakan kunjungi sendiri.. 

Malamnya kami makan di alun-alun keraton, diantar temannya Chermi. Tempat makan di alun-alun ramai..ada macem-macem makanan yang dijual di sini, ada angkringan, bebek goreng, . Pilihan saya jatuh pada bakmi jawa. Ini pertama kalinya makan bakmi jawa..dan langsung doyan.. nyamnyam banget.. terima kasih kepada penemu bakmi jawa… dingin..makan bakmi jawa yang berkuah..dengan suasana jogja yang homey.. mantep! Bikin  kangen..bikin laper...