Jumat, 19 Agustus 2011

inside #Laskarakun 's room

lokasi: kamar penginapan.
isi: 5 manusia.
formasi: meta & andina di tempat tidur atas. sisanya di kasur bawah.

gambar ini menjadi bukti siapa yang berantakin kamar

judul awalnya 'backpacker' ke Jogja, tapi karena kamarnya pakai AC kata chermi jadi 'backpacker gak jelas' :D

AC inilah yang menyebabkan saya tidur nungging.

#tidurnungging adalah posisi tidur paling hangat ketika kamu tidur di ruang ber-AC dan tidak kebagian selimut. (epi, 2011)

to be continued to Jogja day 2...




Nangkring di Angkringan

Di Jogja, malam hari, dan lapar?

Pas banget nih buat nangkring di angkringan!
Tau kan angkringan? Semacam warung nasi dadakan yang muncul di malam hari, dengan menu utama nasi kucing (nasi dengan porsi 'kucing' alias sedikit), disertai lauk lainnya seperti sate usus, sate babat, ati ampela, sate telur puyuh, dan kawan-kawannya disertai minuman hangat.
Biar sah liburan di Jogja-nya, maka kami pun menjajal angkringan..sekalian menuruti perintah cacing di perut.

Dari penginapan kami di Malioboro, kami menuju kembali ke Stasiun Tugu. Di sana ada angkringan yang namanya tersohor, namanya Angkringan Le' Man. Begitu sampe ke TKP..rame euy..pelanggan sampai meluber ke trotoar jalan di seberang angkringan, duduk lesehan di tiker..ada pengamen yang keliling.. (#now playing Yogyakarta-Kla Project).

Untung kita dapat tempat. Langsung lah ada yang nge-tag tempat, ada yang mesen.
Nasi kucingnya ada 2 jenis, isi teri dan isi orak-arik tempe+bihun, harga 1500 rupiah. Kalau merasa lapar sekali silakan beli nasi kucing yang banyak (i did it). Lauknya pilih sendiri, sesuai selera, dan bisa minta dibakar biar tambah nyam nyam..

Angkringan samping stasiun Tugu. Tempatnya sederhana tapi makanannya enak. Jogja sekali.

Yang spesial adalah......
INI!

Kopi Joss alias kopi batu bara :)).
Kopi yang dicelupin arang panas. Begitu arangnya dicelupin ke kopi... cesssssss.. (kira-kira begitu bunyinya).
Mantap!
Gak percaya? Silakan coba sendiri.

*jadi kepikiran buat warung kopi joss..siapa tau bisa menyaingi starbak*


Akibat kalap makan banyak (nasi sih nasi kucing, tapi dimakan dengan porsi kuli; anak kota baru kenal nasi kucing), harus dinetralkan dengan...jalan-jalan... biar yang dimakan gak numpuk di perut.
Jadilah kami jalan-jalan menuju Tugu Jogjakarta, ikonnya kota Jogja a.k.a Monas-nya Jogja.
Jalan kaki (diselingi photo session) dari st. tugu ke tugu. Menikmati Jogja di malam hari.













Sampai di Tugu. Ramai juga. Banyak ABG foto-foto..dari yang cuma pake kamera hp sampai yang pake kamera DSLR lengkap dengan tripodnya.
Terpaksa kita ikutan... *alibi*
Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi (wikipedia). Ada juga tradisi memeluk atau mencium tugu ini ketika lulus kuliah (<- info ini saya baru tau..tau gitu saya peluk Sang Tugu)

#Saran: tiap kota/daerah di Indonesia sebaiknya punya landmark-nya masing-masing. Selain sebagai identitas kota dan punya makna untuk kota tersebut, kan dapat juga digunakan sebagai daya tarik wisata.

Puas menikmati Jogja malam hari, kami pun kembali ke penginapan untuk istirahat.

to be continued..



On our way to....Jogjaaa!

destination: Jogjakarta
time: 8-10 March 2011
members: Andina, Chermi, Dini, Meta, Epie
Mission Completed!
Dini.Meta.Andina.Epie.. Chermi yang foto


Akhirnya #LaskarAkun lulus! Dan sebagai hadiah dari diri kami sendiri untuk diri kami sendiri juga, kami berlibur ke Jogjaaaa! *pake intonasi iklan*
Mengapa Jogja?
Entahlah. udah lupa. kalo ditelusuri lebih lanjut maka akan timbul beragam alasan: karena kebanyakan nonton ftv yg syuting di Jogja, karena ada kereta baru ekonomi AC (Bogowonto) yang murah meriah, ngidam bakpia, atau bisa juga karena ingin mencari mas-mas Jawa ~ciye~ #pencitraan

Jadilah kami menyusun rencana 'backpacker' ke Jogja.
Rencananya sebagai berikut..
  1. Dini, Chermi, Andina, dan saya: berangkat dari St. Jatinegara naik KA Eko AC Bogowonto (hanya 70ribu rupiah sodara-sodara..kereta baru jadi masih bersih), turun di Kutoarjo, kemudian lanjut perjalanan ke Jogja naik kereta Pramex (Prambanan Express).
  2. Meta: berangkat dari rumahnya di Cilacap ke Jogja. Berangkat duluan untuk booking penginapan.
dan kami akan bertemu di Jogjakarta.

Harus ada yang seru nih..biar berkesan.. Dan si 'seru' pun datang tanpa diundang..
Satu hari sebelum hari keberangkatan, ada berita: perjalanan kereta api dari arah Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) menuju Jakarta terganggu karena rel kereta terendam air di daerah Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah. Kereta-kereta pada telat..termasuk kereta Bogowonto kami.
~la la la.. gimana ini? tiket udah dibeli... hasrat berlibur sudah memuncak~

Akhirnya kami memutuskan tetap pada rencana semula. tidak ada perubahan. dan malam harinya, bersatu dalam doa agar keretanya gak telat parah. (kalo telat bisa buyar; jadwal liburan gak bisa diubah dan diundur karena tanggal 11 Maret-nya saya, chermi, dan dini harus harus ke kampus.
Marilah berdoa.

Pagi hari keberangkatan, kebetulan saya ke St. Jatinegara naik kereta dari St. Bekasi, dan waktu di St. Bekasi, saya denger suara halo-halo bapak stasiun berkata KA Bogowonto lewat, menuju St. Pasar Senen. Cihuy! Kereta ga telat. kereta ga telat. doa terkabul. Langsung kasi kabar gembira ini ke yang lain..

Dan kami pun berkumpul di St. Jatinegara..lengkap dengan tas dan bekal makan siang (#iritmodeon), menunggu kereta Bogowonto.
Jam 10 lewat si kereta yang ditunggu-tunggu datang juga. Langsung kami serbu, cari tempat duduk..dan ternyata tempat duduknya terpisah.. untung bapak ibu yang harusnya duduk di tempat salah dua dari tempat kami mau diajak tukeran tempat duduk (*berasa jaman SD, tuker tempat duduk*). Kami siap duduk manis 8 jam bersama Bogowonto menuju Kutoarjo...




Penampakan kereta Bogowonto yang masih baru.







8 jam men.. Silakan dibayangkan sendiri pegelnya. Tapi kalau lihat pemandangan selama perjalanan, dijamin pegelnya terobati, terutama buat anak kota yang jarang liat sawah dan gunung..menyegarkan mata.

Indonesia indah ya?

#Pengakuan: entah kenapa kalo liat sawah hijau kayak ini saya histeris, semacam anak ilang masuk desa.



Ngapain aja 8 jam di kereta? mantengin jendela liat pemandangan, baca buku, tidur, ngobrol, denger penumpang lain ngobrol (medhok semua), merhatiin petugas kereta apinya yang kata meta ganteng (~ciye meta~) dan..belajar motret..
Objek foto: botol Aqua 600 ml punya Dini Kamera: pinjem punya Chermi, yang baru dia beli Teknik foto: Fokus I (fokus tingkat dasar) Lokasi: perjalanan kereta Jakarta - Kutoarjo Cuaca: cerah berawan
Hasil belajar motret kilat di kereta. Boleh nih buat iklan Aqua. Tapi kaca keretanya mesti dibersihin dulu.

Menjelang sore, saat bosan dan lapar melanda, mata perut saya tertuju pada ibu-ibu penjual nasi pecel dan penjual pop mie yang masuk kereta waktu kereta berhenti (sayang ga kesampean beli). ~Andina, pop mie yuk!~

Di stasiun-stasiun akhir, yang katanya dekat dengan Kutoarjo, pertanyaan yang sering muncul adalah.."Ini udah dimana?" dan Dini akan menjawab.. "Ini Kebumen". Tiga kali kereta berhenti di stasiun berbeda, tiga kali nanya, dan jawaban Dini "....Kebumen" (Chermi ngancem mo kasi piring cantik kalo jawabannya Kebumen lagi)... disitulah baru tahu kalo daerah Kebumen itu panjangggg ya.. *atau kah efek pegel duduk di kereta?*

Sekitar jam 6 sore, akhirnya sampai juga di St. Kutoarjo..langsung celingak-celinguk cari kereta Pramex. Menurut info, jadwal Pramex terakhir jam 6. ngepas bgt kan tuh. Nanya orang dan dikasih petunjuk keretanya di mana, tapi harus beli karcis dulu. Si chermi langsung melesat keluar , cari loket tiket, ngantri dan beli tiket.. pokoknya gerakan cepat!
Intinya hari ini judul perjalanannya: Beruntung.
Tiket Pramex dapet, dan kami melanjutkan perjalanan ke Jogja.
(seraya sms-an sama Meta nanya kabar penginapan..dia lagi keliling Malioboro sama Brigit, saudaranya, mencari tempat untuk kami berteduh)

Pramex ini mirip kereta Jabodetabek gitu, tapi lebih bersih, gak ada pengemis, gak ada pengamen, ada penjual tapi elite-an dikit, ada gerbong khusus wanita-nya juga..
#barutau : kirain cuma kereta Jabodetabek aja yang ada gerbong khusus wanita.

kira-kira 1 jam kemudian...

Jeng jeng.. sampai di stasiun Tugu!!
Akhirnya. *sujud syukur*

#Pandanganpertama Stasiun Tugu ini bersih dan rapi. Petugas-petugasnya juga kooperatif. Sudah diatur sedemikian rupa untuk menyambut para turis Jogja. Patut dicontoh untuk daerah-daerah potensi wisata lainnya.

Langsung yang dicari adalah WC. Diberi petunjuk oleh petugas stasiun arah WC. Dan di depan WC, saya melihat...
......
......
billboard iklan Pengadaian Dude Herlino. banyak. berjejer.

semacam inilah billboard-nya.

galau deh.
Dude mengikuti sampai ke Jogja. Tapi kenapa harus di depan WC wanita letak billboard-nya? Ingin rasanya bertanya pada rumput tetangga.

Karena Chermi udah sewot saya cerita misteri billboard Dude di depan WC, kami cepat-cepat nanya petugas stasiun lagi di mana membeli tiket untuk pulang nanti. Rencana pulang tgl 10, malam hari, naik Bogowonto lagi dari Kutoarjo.
Setelah diberi petunjuk oleh petugas stasiunnya maka kami pun menuju tempat pemesanan tiket dan membeli tiket (takut kehabisan kalau beli pas hari H pulang).
Tiket pulang sudah aman.
Kami jalan keluar Stasiun Tugu.
Disamperin tukang-tukang becak di depan stasiun, ditawari naik becak ke penginapan, tawar menawar, dan naik becaklah kami ke penginapan. Meta & Brigit sudah menunggu.

Petualangan di Jogja dimulai..

to be continued...


Rabu, 17 Agustus 2011

Dirgahayu Negeriku!

Hari ini, 17 Agustus 2011, kita, seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, serta yang sedang berada di negeri orang, seluruhnya memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-66.

Yang unik di HUT RI tahun ini

Perayaan kemerdekaan di dunia nyata dan dunia maya.

Di dunia nyata dengan upacara bendera di istana negara, sekolah-sekolah, dan instansi pemerintah. Yang ikut upacara tidak hanya WNI, tapi juga WNA (seperti para dubes yang ikut upacara di istana negara), dan juga robot!


Untuk pertama kalinya di dunia, robot-robot melakukan upacara bendera untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-66 Republik Indonesia di Thamrin City, Jakarta Pusat (mungkin terinspirasi Transformer).


sumber: mediaindonesia.com

Selain upacara bendera, seperti biasa juga ada lomba-lomba 17an dan karnaval. Bule-bule juga ikutan loh lomba 17an di Pantai Sanur..

*Tadinya sempet mikir jangan-jangan lomba makan kerupuk tahun ini ditiadakan untuk menghormati yang puasa*

*kalau lihat gambar di atas, bangga gak sih jadi orang Indonesia? Bahkan bule ikut lomba makan kerupuk, lomba khas orang Indonesia :D *

Perayaan di dunia maya juga tidak kalah seru. HUT RI dirayakan dengan upacara digital, kerek bendera nasional (http://www.17an.org./), dan kicauan-kicauan yang membuat HAPPY BDAY INDONESIA menjadi trending topic world wide (orang Indonesia memang jago dalam hal ini).


Karena bukan anak sekolahan lagi, bukan pegawai negeri juga, dan tidak diundang untuk ikut upacara bendera di istana negara, maka saya ikut upacara digital dan (nonton) upacara di TV saja.

Dan menurut saya, amanat pembina-pembina upacara di upacara digital ini lebih inspiratif daripada pidato kenegaraan seseorang (you-know-who) :D

Silakan buktikan sendiri di http://www.id-optimis.org/upacara/

Pembina upacara nya banyak dan bisa dipilih, ada Pak Anies Baswedan, Andrew Darwis, Bepe20, dan lainnya.

#Penting : Amanat upacara dari pembina upacaranya dihayati dan (coba) dilaksanakan, karena tugas kita lah melunasi janji-janji kemerdekaan NKRI: memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sudah 66 tahun merdeka dari penjajahan (baca: penjajahan secara langsung dari bangsa asing); masih dijajah secara tidak langsung lewat impor barang, jasa dan hutang dari luar negeri dan pengerukan SDA (Freeport, Newmont); masih dijajah bangsa sendiri lewat korupsi tak berujung, pembohongan publik, dan dagelan politik absurd (yang kalau dibuat sinetron sudah melewati season 7, mengalahkan cinta fitri dan tersanjung) .

Maka kalau dilihat dari perspektif Mario Teguh alias orang yang berpikir positif, banyaknya masalah bangsa ini menjadi kesempatan untuk kita menjadikan diri berarti untuk negeri ini karena dapat mengabdi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia sesuai dengan keahlian kita masing-masing.

Selamat berjuang, Pejuang-Pejuang Pengisi Kemerdekaan!



Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)


Ikut 17an



Setelah lama terlupakan..akhirnya saya berniat untuk mencoret-coret lagi di blog ini (*sujud syukur*), sebagai dampak dari hasrat ingin bercerita dan kurangnya 140 karakter mewakili uneg-uneg, crita-crita, dan ide-ide saya..

Jangan heran kalau isi coretan ini random..

Gapapa..namanya juga coretan... #alibi

Bahkan Naskah Proklamasi Kemerdekaan negara kita juga berasal dari coretan.

coretan naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno

Maka semoga sekedar coretan ini sedikit bermanfaat untuk yang membacanya.

Merdeka!





*hormat bendera*